Desain kemasan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemasaran. Selain harus berfungsi sebagai wadah dan pelindung isi produk, desain kemasan harus mampu pula menarik perhatian konsumen. Desain kemasan yang mampu menarik perhatian konsumen merupakan desain kemasan yang dapat memberikan gambaran awal mengenai kualitas dan nilai produk yang ditawarkan kepada konsumen. Gambaran awal mengenai keseluruhan kualitas suatu produk yang diharapkan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya dinamakan kesan kualitas.
DEFINISI KEMASAN
Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan
memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan meliputi tiga
hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri dan label. Ada tiga alasan utama untuk melakukan
pembungkusan, yaitu:
1. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk
dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas
biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh
cuaca.
2. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi
produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk
pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya.
3. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan.Oleh karena itu
perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan kemasan yang
sangat menarik diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian konsumen. Selain itu, kemasan juga dapat mangurangi kemungkinan kerusakan barang dan kemudahan
dalam pengiriman.
Dengan melihat fungsi kemasan yang sangat penting, maka konsep fungsional
pengemasan harus mencakup seluruh proses pemasaran dari konsepsi produk sampai ke
pemakai akhir.
FAKTOR-FAKTOR DESAIN KEMASAN
Kemasan yang baik dan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pasar harus
mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.
1. Faktor pengamanan
Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat
menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar matahari, jatuh,
tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Contohnya, kemasan biskuit yang dapat
ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama.
2. Faktor ekonomi
Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya
tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya, produk-produk refill atau isi ulang,
produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, dan lain-lain.
3. Faktor pendistribusian
Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai
ke tangan konsumen. Di tingkat distributor, kemudahan penyimpanan dan pemajangan
perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan
dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau
tempat pemajangan.
4. Faktor komunikasi
Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra
merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami
dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat
“diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak
dapat terbaca dengan baik; maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah
gagal.
5. Faktor ergonomi
Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan mudah diambil
sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi bentuk dari kemasan itu
sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai produk atau konsumen. Contohnya,
bentuk botol minyak goreng Tropical yang pada bagian tengahnya diberi cekungan
dan tekstur agar mudah dipegang dan tidak licin bila tangan pemakainya terkena
minyak.
6. Faktor estetika
Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan
penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan
maskot . Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.
7. Faktor identitas
Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki identitas
produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain.
8. Faktor promosi
Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal ini kemasan
berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan kemasan dapat efektif untuk
menarik perhatian konsumen-konsumen baru.
9. Faktor lingkungan
Kita hidup di dalam era industri dan masyarakat yang berpikiran kritis. Dalam situasi
dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak dapat terlepas dari pantauan kita.
Trend dalam masyarakat kita akhir-akhir ini adalah kekhawatiran mengenai polusi,
salah satunya pembuangan sampah. Salah satunya yang pernah menjadi topik hangat
adalah styrofoam. Pada tahun 1990 organisasi-organisasi lingkungan hidup berhasil
menekan perusahaan Mc Donalds untuk mendaur ulang kemasan-kemasan mereka.
Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan kemasan-kemasan yang ramah
lingkungan (environmentally friendly ), dapat didaur ulang (recyclable ) atau dapat
dipakai ulang (reusable).
Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik.
Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik visual
(estetika) dan daya tarik praktis (fungsional)
1. Daya tarik visual (estetika)
Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-unsur
grafis yang telah disebutkan di atas. Semua unsur grafis tersebut dikombinasikan
untuk menciptakan suatu kesan untuk memberikan daya tarik visual secara optimal.
Daya tarik visual sendiri berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia. Sebuah desain yang baik harus mampu
mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa disadarinya.
Sering terjadi konsumen membeli suatu produk yang tidak lebih baik dari produk
lainnya walaupun harganya lebih mahal. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa
terdapat daya tarik tertentu yang mempengaruhi konsumen secara psikologis tanpa
disadarinya. Misalnya produk-produk sabun mandi yang pada umumnya memiliki
komposisi yang tidak jauh berbeda. Tetapi produk sabun mandi yang dapat
menampilkan kelembutan yang divisualkan dengan baik pada desain kemasannya, di
antaranya menggunakan warna-warna lembut (pastel) dan merek dengan font Script
atau Italic (miring) dan memberikan kesan lembut dan anggun akan lebih banyak
dipilih oleh konsumen. Visualisasi yang ditampilkan memberikan efek psikologis
bahwa konsumen akan merasakan kulitnya lebih lembut setelah menggunakan sabun
mandi tersebut.
2. Daya tarik praktis (fungsional)
Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan
kepada konsumen maupun distributor. Misalnya, untuk kemudahan penyimpanan atau
pemajangan produk. Beberapa daya tarik praktis lainnya yang perlu dipertimbangkan
antara lain :
- Dapat melindungi produk
- Mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan
- Porsi yang sesuai untuk produk makanan/minuman
- Dapat digunakan kembali (reusable)
- Mudah dibawa, dijinjing atau dipegang
- Memudahkan pemakai untuk menghabiskan isinya dan mengisi kembali dengan
jenis produk yang dapat diisi ulang (refill)
[ Read More ]