Dalam prinsip pemasaran dikenal 4 elemen penting dalam strategi pemasaran,
yaitu: Product (produk), Price (harga), Place (tempat) dan Promotion (promosi). Namun demikian, dewasa ini banyak pakar pemasaran yang menganggap kemasan (Packaging)
sebagai P kelima dalam elemen strategi pemasaran.
Sebuah kemasan yang berhasil merupakan perpaduan antara pemasaran dan desain,
tetapi ada perbedaan yang sangat besar antara cara berpikir para pakar pemasaran dengan
para desainer. Kita sebagai desainer cenderung berpikir lebih subjektif dan kreatif -
mencari ide. Sedangkan seorang staf pemasaran lebih berpikir secara objektif dan
marketing oriented - bagaimana meningkatkan penjualan dengan biaya seminimal
mungkin. Akan tetapi dibalik perbedaan itu, ada satu kesamaan tujuan, yaitu
mendapatkan respons positif dari pengamat sasaran. Karena itu seorang desainer
komunikasi visual perlu mengerti konsep dasar pemasaran dan hubungannya dengan
visualisasi, sebaliknya seorang staf pemasaran perlu mengerti cara visualisasi para
konsumennya.
Dengan berkembangnya jumlah produk di pasar ditambah dengan persaingan yang
tajam dewasa ini , membuat pasar menjadai sebuah arena di mana setiap produk harus
mampu bersaing dengan produk lainnya. Ditambah lagi dengan banyaknya pasar
swalayan (self service), menuntut sebuah produk menjadi wiraniaga tan wicara (silent
sales person), di mana produk tersebut harus mampu menjual. Faktor-faktor inilah yang
meningkatkan pentingnya peranan desain kemasan dalam pemasaran.
Ada tiga alasan penting mengapa estetika penting dalam pemasaran, yaitu:8
1. Estetika dapat menciptakan loyalitas konsumen dengan memberikan pengaruh
psikologis dan emosional. Contohnya melalui keunikan sebuah logo pada kemasan.
2. Estetika dapat menjadi standar perusahaan untuk menetapkan harga. Menurut Bernd
Schmitt, seorang brand strategist, “When your company or product provides specific
experience that customers can see, hear, touch and feel, you are adding value and you
can price that value.”
3. Estetika dapat membuat sebuah produk menjadi berbeda (point of differentiation) di
tengah persaingan merek yang semakin ketat.
Selain mempertimbangkan estetika, sebuah desain kemasan yang ditujukan untuk
penjualan swalayan harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain:9
1. Stands out (menonjol)
Kriteria yang paling penting adalah bahwa kemasan harus menonjol. Kalau kemasan
tidak atau kurang menonjol maka ia akan kehilangan fungsinya, karena suatu produk
harus bersaing dengan berpuluh-puluh produk lainnya dalam kategori yang sama di
tempat penjualan. Salah satu cara adalah dengan penggunaan warna yang cermat, karena konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa.
Dan warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan.
Warna yang terang akan lebih terlihat dari jarak jauh, karena memiliki daya tarik dan
dampak yang lebih besar.
2. Contents (Isi)
Kemasan harus dapat memberikan informasi tentang isi kemasan dan apa yang
terkandung dalam produk. Misalnya, pada kemasan produk-produk makanan biasanya
dicantumkan kandungan gizi produk tersebut dan berapa kalori yang dihasilkan
setelah konsumen mengkonsumsi produk tersebut.
3. Distinctive (Unik)
Secara keseluruhan desain kemasan harus unik dan berbeda dengan produk pesaing.
4. Suitable (Sesuai)
Desain kemasan harus sesuai dengan produk yang dikemas. Misalnya, bentuk
kemasan botol untuk produk cair
Selasa, 20 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)